Suzuki Satria Fu 150

Suzuki Satria Fu 150
Suzuki Satria Fu 150

Minggu, 11 September 2011

SISTEM PEMINDAH TENAGA ( POWER TRANSMISSION )

Daftar isi

[sembunyikan]

SISTEM PEMINDAH TENAGA ( POWER TRANSMISSION )

A. PRINSIP PEMINDAHAN TENAGA

Sepeda motor dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi jalan. Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada sepeda motor tidak bisa melakukan dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan kondisi jalan tersebut. Misalnya, pada saat jalanan mendaki, sepeda motor membutuhkan momen puntir (torsi) yang besar namun kecepatan atau laju sepeda motor yang dibutuhkan rendah. Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena katup trotel atau katup gas dibuka penuh namun putaran mesin tersebut harus dirubah menjadi kecepatan atau laju sepeda motor yang rendah. Sedangkan pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan diperlukan tapi tidak diperlukan torsi yang besar. Berdasarkan penjelasan di atas, sepeda motor harus dilengkapi dengan suatu sistem yang mampu menjembatani antara output mesin (daya dan torsi mesin) dengan tuntutan kondisi jalan. Sistem ini dinamakan dengan sistem pemindahan tenaga. Prinsip kerja mesin dan pemindahan tenaga pada sepeda motor adalah sebagai berikut:
Ketika poros engkol (crankshaft) diputar oleh pedal kick starter atau dengan motor starter, piston bergerak naik turun (TMA dan TMB). Pada saat piston bergerak ke bawah, terjadi kevakuman di dalam silinder atau crankcase. Kevakuman tersebut selanjutnya menarik (menghisap) campuran bahan bakar dan udara melalui karburator (bagi sistem bahan bakar konvensional). Sedangkan bagi sistem bahan bakar tipe injeksi (tanpa karburator), proses pencampuran terjadi dalam saluran masuk sebelum katup masuk setelah terjadi penyemprotan bahan bakar oleh injektor.
Ketika piston bergerak ke atas (TMA) campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder dikompresi. Kemudian campuran dinyalakan oleh busi dan terbakar dengan cepat (peledakan). Gas hasil pembakaran tersebut melakukan expansi (pengembangan) dan mendorong piston ke bawah (TMB). Tenaga ini diteruskan melalui connecting rod (batang piston), lalu memutar crankshaft. menekan piston naik untuk mendorong gas hasil pembakaran. Selanjutnya piston melakukan langkah yang sama. Gerak piston naik turun yang berulang-ulang diubah menjadi gerak putar yang halus. Tenaga putar dari crankshaft ini akan dipindahkan ke roda belakang melalui roda gigi reduksi, kopling, gear box (transmisi), sprocket penggerak, rantai dan roda sprocket. Gigi reduksi berfungsi untuk mengurangi putaran mesin agar terjadi penambahan tenaga.

B. KOMPONEN SISTEM PEMINDAH TENAGA

1. Kopling (Clutch)
Kopling berfungsi meneruskan dan memutuskan putaran dari poros engkol ke transmisi (perseneling) ketika mulai atau pada saat mesin akan berhenti atau memindahkan gigi. Umumnya kopling yang digunakan pada sepeda motor adalah adalah kopling tipe basah dengan plat ganda, artinya kopling dan komponen kopling lainnya terendam dalam minyak pelumas dan terdiri atas beberapa plat kopling. Tipe kopling yang digunakan pada sepeda motor menurut cara kerjanya ada dua jenis yaitu kopling mekanis dan kopling otomatis. Cara
melayani kedua jenis kopling ini sewaktu membebaskan (memutuskan) putaran poros engkol sangat berbeda.
a. Kopling Mekanis (Manual Clutch)
Kopling mekanis adalah kopling yang cara kerjanya diatur oleh handel kopling, dimana pembebasan dilakukan dengan cara menarik handel kopling pada batang kemudi. Kedudukan kopling ada yang terdapat pada crankshaft (poros engkol/kruk as) (misalnya: Honda S90Z, Vespa, Bajaj dan lain-lain) dan ada yang berkedudukan pada as primer (input/main shaft) (misalnya: Honda CB 100 dan CB 125, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki). Sistem kopling mekanis terdiri atas bagian-bagian berikut yaitu a) mekanisme handel terdiri atas: handel, tali kopling (kabel kopling), tuas (batang) dan pen pendorong. b) mekanisme kopling terdiri atas (gambar 7.2): gigi primer kopling (driven gear), rumah (clutch housing), plat gesek (friction plate) plat kopling (plain plate), per (coil spring), pengikat (baut), kopling tengah (centre clutch), plat tutup atau plat penekan (pressure plate), klep penjamin dan batang penekan/pembebas (release rod).
Rumah kopling (clutch housing) ditempatkan pada poros utama (main shaft) yaitu poros yang menggerakkan semua roda gigi transmisi. Tetapi rumah kopling ini bebas terhadap poros utama, artinya bila rumah kopling berputar poros utama tidak ikut berputar. Pada bagian luar rumah kopling terdapat roda gigi (diven gear) yang berhubungan dengan roda gigi pada poros engkol sehingga bila poros engkol berputar maka rumah kopling juga ikut berputar.
Agar putaran rumah kopling dapat sampai pada poros utama maka pada poros utama dipasang hub kopling (clutch sleeve hub). Untuk menyatukan rumah kopling deng hub kopling digunakan dua tipe pelat, yaitu pelat tekan (clutch driven plate/plain plate) dan pelat gesek (clutch drive plate/friction plate). Pelat gesek dapat bebas bergerak terhadap hub kopling, tetapi tidak bebas terhadap rumah kopling. Sedangkan pelat tekan dapat bebas bergerak terhadap rumah kopling, tetapi tidak bebas pada hub kopling.
Cara kerja kopling mekanis adalah sebagai berikut:
Bila handel kopling pada batang kemudi bebas (tidak ditarik) maka pelat tekan dan pelat gesek dijepit oleh piring penekan (clutch pressure plate) dengan bantuan pegas kopling sehingga tenaga putar dari poros engkol sampai pada roda belakang. Sedangkan bila handel kopling pada batang kemudi ditarik maka kawat kopling akan menarik alat pembebas kopling. Alat pembebas kopling ini akan menekan batang tekan (pushrod) atau release rod yang ditempatkan di dalam poros utama. Pushrod akan mendorong piring penekan ke arah berlawanan dengan arah gaya pegas kopling. Akibatnya pelat gesek dan pelat tekan akan saling merenggang dan putaran rumah kopling tidak diteruskan pada poros utama, atau hanya memutarkan rumah kopling dan pelat geseknya saja.
Ilustrasi aliran tenaga (putaran) dari mesin ke transmisi adalah seperti terlihat pada gambar 7.3, 7.4 dan 7.5 berikut ini. Gambar 7.3 mengilustrasikan saat handel kopling ditekan sehingga kopling saat ini tidak meneruskan putaran dari mesin ke transmisi. Pada gambar 7.4 mengilustrasikan saat handel kopling mulai dilepas sehingga saat ini plat–plat pada kopling mulai berhubungan antara satu dengan yang lainnya sehingga putaran dari mesin (chranshaft) mulai diteruskan ke transmisi. Sedangkan pada gambar 7.5 mengilustrasikan saat handel kopling dilepas penuh sehingga putaran dari mesin diteruskan dengan sempurna ke transmisi karena antara plat kopling dan plat gesek pada kopling sudah saling berhubungan.
Pada tipe kopling mekanik terdapat dua cara untuk membebaskan kopling (putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi), yaitu secara manual dan hidrolik. Metode pembebasan kopling secara manual adalah dengan menggunakan kabel kopling yang ditarik oleh handel kopling.
Terdapat tiga tipe untuk pembebasan kopling secara manual,
yaitu:
1) Tipe dengan mendorong dari arah luar (outer push type)
Pada tipe ini, jika handel kopling ditarik, plat penekan (pressure plate) akan ditekan ke dalam dari arah sebelah luar.
Dengan tertekannya plat penekan tersebut, plat kopling akan merenggang dari plat penekan, sehingga kopling akan bebas dan putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi.
2) Tipe dengan mendorong ke arah dalam (inner push type)
Pada tipe ini, jika handel kopling ditarik, plat penekan (pressure plate) akan ditekan ke luar dari arah sebelah dalam.
Dengan tertekannya plat penekan tersebut, plat kopling akan merenggang dari plat penekan, sehingga kopling akan bebas dan putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi.
3) Tipe rack and pinion
 Pada tipe ini, dimungkinkan kopling dapat dihubungkan dandilepas secara langsung. Konstruksinya sederhana namun mempunyai daya tahan yang tinggi sehingga cocok untuk sepeda motor bermesin putaran tinggi
Sedangkan metode pembebasan kopling tipe mekanik dengan menggunakan sistem hidrolik adalah dengan mengganti fungsi kabel kopling oleh cairan hidrolik. Cara kerjanya hampir sama dengan sistem rem yang menggunakan cairan/fluida hidrolik. Jika handel kopling/tangkai kopling ditarik, batang pendorong (pushrod) pada master cylinder mendorong cairan hidrolik yang berada pada slang. Kemudian cairan hidrolik tersebut menekan piston yang terdapat pada silinder pembebas (release cylinder).
Akibatnya piston bergerak keluar dan mendorong pushrod yang terdapat pada bagian dalam poros utama transmisi. Pergerakan pushrod pada poros utama transmisi tersebut akan menyebabkan plat penekan pada kopling tertekan sehingga kopling akan terbebas dan putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi.
Metode pembebasan kopling tipe mekanik dengan menggunakan sistem hidrolik mempunyai keuntungan, antara lain; lembut dan ringan dalam membebaskan dan menghubungkan pergerakan kopling, bebas penyetelan dan perawatan terkecuali pemeriksaan berkala/rutin pada sistem hidrolik seperti ketinggian cairan hidrolik, dan penggantian cairan dan perapat (seal) hidrolik. Dengan pergerakan yang ringan tersebut, maka tipe ini bisa menggunakan pegas kopling (clutch spring) yang lebih kuat dibanding kopling tipe mekanik yang menggunakan kabel kopling. Pegas kopling yang lebih kuat akan menyebabkan daya tekan/cengkram plat penekan menjadi lebih kuat juga saat kopling tersebut terhubung, sehingga proses penyambungan putaran mesin ke transmisi akan lebih baik.
b. Kopling Otomatis (Automatic Clutch)
Kopling otomatis adalah kopling yang cara kerjanya diatur oleh tinggi atau rendahnya putaran mesin itu sendiri, dimana pembebasan dilakukan secara otomatis, pada saat putaran rendah. Kedudukan kopling berada pada poros engkol/kruk as dan ada juga yang berkedudukan pada as primer persnelling/poros utama transmisi (main/input shaft transmisi) seperti halnya kopling mekanis.
Mekanisme atau peralatan kopling otomatis tidak berbeda dengan peralatan yang terdapat pada kopling mekanis, hanya tidak ada perlengkapan handel sebagai gantinya terdapat alat khusus yang bekerja secar otomatis pula seperti: a) otomatis kopling; terdapat pada kopling tengah (untuk kopling yang berkedudukan pada crankshaft),
b) Bola baja keseimbangan gaya berat (roller weight); berguna untuk menekan palat dasar waktu digas,
c) per kopling yang lemah; berguna untuk menetralkan (menolkan) kopling waktu mesin hidup langsam/idle, dan 4) pegas pengembali (return spring); berguna untuk mengembalikan cepat dari posisi masuk kenetral bila mesin hidup dari putaran tinggi menjadi rendah. Kopling otomatis terdiri atas dua unit kopling yaitu kopling pertama dan kopling kedua. Kopling pertama ditempatkan pada poros engkol. Komponennya terdiri atas pasangan sepatu (kanvas) kopling, pemberat sentrifugal, pegas pengembali dan rumah kopling.
Cara kerjanya adalah sebagai berikut:
Pada putaran stasioner/langsam (putaran rendah), putaran poros engkol tidak diteruskan ke gigi pertama penggerak (primary drive gear) maupun ke gigi pertama yang digerakkan (primary driven gear). Ini tejadi karena rumah kopling bebas (tidak berputar) terhadap kanvas, pemberat, dan pegas pengembali yang terpasang pada poros engkol.
Pada saat putaran mesin rendah (stasioner), gaya sentrifugal dan kanvas kopling, pemberat menjadi kecil sehingga sepatu kopling terlepas dari rumah kopling dan tertarik ke arah poros engkol, akibatnya rumah kopling yang berkaitan dengan gigi pertama penggerak menjadi bebas terhadap poros engkol. Saat putaran mesin bertambah, gaya sentrifugal semakin besar sehingga mendorong kanvas kopling mencapai rumah kopling di mana gayanya lebih besar dari gaya tarik pengembali. Rumah kopling ikut berputar dan meneruskan ke tenaga gigi pertama yang digerakkan.
Sedangkan kopling kedua ditempatkan bersama primary driven gear pada poros center (countershaft) dan berhubungan langsung dengan mekanisme pemindah gigi transmisi/persnelling. Pada saat gigi persnelling dipindahkan oleh pedal pemindah gigi, kopling kedua dibebaskan oleh pergerakan poros pemindah gigi (gear shifting shaft).
c. Tipe-tipe kopling
Selain dibedakan menurut cara kerjanya, tipe kopling juga bisa dibedakan sebagai berikut:
1) Berdasarkan Konstruksi Kopling:
a) Kopling tipe piringan
Kopling tipe piringan (disc) terdiri dari berbagai plat gesek (friction plate) sebagai plat penggerak untuk menggerakkan kopling. Plat gesek dan plat yang digerakkan (plain plate) pada tipe kopling manual digerakkan oleh per/pegas, baik jenis pegas keong (coil spring) seperti terlihat pada gambar 7.2 maupun pegas diapragma (diapraghm spring).
Selain kopling piringan yang digerakkan secara manual di atas, kopling piringan juga bisa digerakkan secara otomatis berdasarkan gerakan sentripugal. Konstruksi kopling piringan dengan gerakan sentripugal seperti terlihat pada gambar 7.10 bagian B pada bab sebelumnya. 
b) Kopling sepatu sentrifugal
Kopling sepatu sentripugal (the shoe-type centrifugal clucth) terdiri dari susunan sepatu atau kanvas kopling yang akan bergerak ke arah luar karena gerakan sentripugal saat kopling berputar. Kopling tipe ini akan meneruskan putaran dari mesin ke transmisi setelah gerakan sepatunya ke arah luar berhubungan dengan rumah kopling (drum) sampai rumah kopling tersebut ikut berputar. Kontsruksi kopling sepatu dengan gerakan sentripugal seperti terlihat pada gambar 7.10 bagian A pada pembahasan sebelumnya.
c) Kopling " V “ Belt
Kopling "V“ belt merupakan kopling yang terdiri dari sabuk (belt) yang berbentuk "V“ dan puli (pulley). Kopling akan bekerja meneruskan putaran karena adanya gerakan tenaga sentripugal yang menjepit sabuk ”V“ tersebut.
2) Berdasarkan Kondisi Kerja kopling
a) Wet clutch (kopling basah)
Kopling basah merupakan salah satu tipe yang ditinjau berdasarkan kondisi kerja kopling, yaitu merendam bagian dalam kopling yang terdapat dalam crank case (bak poros engkol) dengan minyak pelumas/oli. Pelumas berfungsi sebagai pendingin untuk mencegah kopling terbakar.
Fungsi lainnya adalah untuk melumasi bushing (bos) dan bearing (bantalan) yang terdapat pada rumah kopling dan melumasi kanvas dan gigi yang terdapat pada plat kopling.
Bahan-bahan yang bergesekan pada kopling basah dirancang khusus agar dapat bekerja dalam rendaman oli dan bisa membuat kerja kopling sangat lembut. Oleh karena itu, kopling basah banyak digunakan pada sepeda motor.
b) Dry clutch (kopling kering)
Kopling kering digunakan untuk mengatasi kelemahan kopling basah. Gesekan yang dihasilkan pada kopling basah tidak sebanyak kopling kering, sehingga memerlukan jumlah plat kopling yang lebih banyak. Disebut kopling kering karena penempatan kopling berada di luar ruang oli dan selalu terbuka dengan udara luar untuk menyalurkan panas yang dihasilkan saat kopling bekerja.
Namun demikian, penggunaan kopling kering umumnya terbatas untuk sepeda motor balap saja. Alasan utamanya adalah pada sepeda motor balap dibutuhkan respon kopling yang baik dan cepat walau kerja kopling yang dihasilkan tidak selembut kopling basah. Selain itu, dengan kopling kering, tentunya akan mengurangi berat sepeda motor.
3) Berdasarkan tipe plat kopling (plate clutch )
a) Single or double plate type (plat kopling tunggal atau ganda)
Plat kopling tunggal atau ganda digunakan pada sepeda motor yang poros engkol-nya (crankshaft) sejajar dengan rangka (rumah transmisi/persnelling) dan kopling tersebut dibautkan pada ujung rangka tersebut. Kopling mempunyai rumah tersendiri yang berada diantara mesin dan transmisi. Diameter kopling dibuat besar agar menghasilkan luas permuakaan gesek yang besar karena hanya terdiri dari satu atau dua buah plat kopling.
b) Multi-plate type (tipe plat kopling banyak)
Kopling plat banyak adalah suatu kopling yang terdiri dari plat gesek (friction plate) dan plat yang digerakkan (plain plate) lebih dari satu pasang. Biasanya plat gesek berjumlah 7, 8 atau 9 buah. Sedangkan plain plate selalu kurang satu dari jumlah plat gesek karena penempatan plain plate selalu diapit diantara plat gesek.
Pada umumnya sepeda motor yang mempunyai mesin dengan posisi poros engkol melintang menggunakan kopling tipe plat banyak. Alasannya adalah kopling dapat dibuat dengan diameter yang kecil. Kopling plat banyak juga sedikit lebih ringan dibanding kopling plat tunggal, namun masih bisa memberikan kekuatan dan luas permukaan gesek yang lebih besar. Kopling plat banyak yang digunakan pada sepeda motor modern pada umumnya kopling plat banyak tipe basah (wet multi-plate type). Konstruksi kopling plat banyak seperti terlihat pada gambar 7.2 dan gambar 7.11 pada pembahasan sebelumnya. Sedangkan contoh uraian komponen kopling plat banyak seperti terlihat pada gambar 7.14 di bawah ini.
4) Berdasarkan posisi kopling
a) Hubungan langsung
Maksud dari hubungan langsung adalah pemasangan kopling langsung pada ujung poros engkol (crankshaft) sehingga putaran kopling akan sama dengan putaran mesin. Sepeda motor yang posisi kopling-nya menggunakan tipe hubungan langsung harus dirancang sedemikian rupa agar daya tahan dan kerja kopling bisa tetap presisi dan baik.
b) Tipe reduksi
Maksud dari tipe reduksi adalah pemasangan kopling berada pada ujung poros utama atau poros masuk transmisi (input shaft). Jumlah gigi kopling yang dipasang pada ujung poros utama transmisi lebih banyak dibanding jumlah gigi penggerak pada ujung poros engkol. Dengan demikian putaran kopling akan lebih lambat dibanding putaran mesin. Hal ini bisa membuat kopling lebih tahan lama. Konstruksi posisi kopling tipe reduksi seperti terlihat pada gambar 7.1 pada pembahasan awal bab ini.
2. Transmisi (Gear box)
Prinsip dasar transmisi adalah bagaimana bisa digunakan untuk merubah kecepatan putaran suatu poros menjadi kecepatan yang diinginkan untuk tujuan tertentu. Gigi transmisi berfungsi untuk mengatur tingkat kecepatan dan momen (tenaga putaran) mesin sesuai dengan kondisi yang dialami sepeda motor. Transmisi pada sepeda motor terbagi menjadi;
a) transmisi manual, dan
b) transmisi otomatis.
Komponen utama dari gigi transmisi pada sepeda motor terdiri dari susunan gigi-gigi yang berpasangan yang berbentuk dan menghasilkan perbandingan gigi-gigi tersebut terpasang. Salah satu pasangan gigi tersebut berada pada poros utama (main shaft/input shaft) dan pasangan gigi lainnya berada pada poros luar (output shaft/ counter shaft). Jumlah gigi kecepatan yang terpasang pada transmisi tergantung kepada model dan kegunaan sepeda motor yang bersangkutan. Kalau kita memasukkan gigi atau mengunci gigi, kita harus menginjak pedal pemindahnya. Tipe transmisi yang umum digunakan pada sepeda motor adalah tipe constant mesh, yaitu untuk dapat bekerjanya transmisi harus menghubungkan gigi-giginya yang berpasangan. Untuk menghubungkan gigi-gigi tersebut digunakan garu pemilih gigi/garpu persnelling (gearchange lever).
a. Transmisi Manual
Cara kerja transmisi manual adalah sebagai berikut:
Pada saat pedal/tuas pemindah gigi ditekan (nomor 5 gambar 7.16), poros pemindah (21) gigi berputar. Bersamaan dengan itu lengan pemutar shift drum (6) akan mengait dan mendorong shift drum (10) hingga dapat berputar. Pada shift drum dipasang garpu pemilih gigi (11,12 dan 13) yang diberi pin (pasak). Pasak ini akan mengunci garpu pemilih pada bagian ulir cacing. Agar shift drum dapat berhenti berputar pada titik yang dikendaki, maka pada bagian lainnya (dekat dengan pemutar shift drum), dipasang sebuah roda yang dilengkapi dengan pegas (16) dan bintang penghenti putaran shift drum (6). Penghentian putaran shift drum ini berbeda untuk setiap jenis sepeda motor, tetapi prinsipnya sama.
Garpu pemilih gigi dihubungkan dengan gigi geser (sliding gear).
Gigi geser ini akan bergerak ke kanan atau ke kiri mengikuti gerak garpu pemilih gigi. Setiap pergerakannya berarti mengunci gigi kecepatan yang dikehendaki dengan bagian poros tempat gigi itu berada.
Gigi geser, baik yang berada pada poros utama (main shaft) maupun yang berada pada poros pembalik (counter shaft/output shaft), tidak dapat berputar bebas pada porosnya (lihat no 4 dan 5gambar 7.16). Lain halnya dengan gigi kecepatan (1, 2, 3, 4, dan seterusnya), gigi-gigi ini dapat bebas berputar pada masingmasing porosnya. Jadi yang dimaksud gigi masuk adalah mengunci gigi kecepatan dengan poros tempat gigi itu berada, dan sebagai alat penguncinya adalah gigi geser.
b. Transmisi Otomatis
Transmisi otomatis umumnya digunakan pada sepeda motor jenis scooter (skuter). Transmisi yang digunakan yaitu transmisi otomatis "V“ belt atau yang dikenal dengan CVT (Constantly  Variable Transmission). CVT merupakan transmisi otomatis yang menggunakan sabuk untuk memperoleh perbandingan gigi yang bervariasi.
Seperti terlihat pada gambar di atas transmisi CVT terdiri dari; dua buah puli yang dihubungkan oleh sabuk (belt), sebuah kopling sentripugal (6) untuk menghubungkan ke penggerak roda belakang ketika throttle gas di buka (diputar), dan gigi transmisi satu kecepatan untuk mereduksi (mengurangi) putaran. Puli penggerak/drive pulley centripugal unit (1) diikatkan ke ujung poros engkol (crankshaft); bertindak sebagai pengatur kecepatan berdasarkan gaya sentripugal. Puli yang digerakkan/driven pulley (5) berputar pada bantalan poros utama (input shaft) transmisi. Bagian tengah kopling sentripugal/centripugal clutch (6) diikatkan/dipasangkan ke puli (5) dan ikut berputar bersama puli tersebut. Drum kopling/clucth drum (7) berada pada alur poros utama (input shaft) dan akan memutarkan poros tersebut jika mendapat gaya dari kopling.
Kedua puli masing-masing terpisah menjadi dua bagian, dengan
setengah bagiannya dibuat tetap dan setengah bagian lainnya bisa bergeser mendekat atau menjauhi sesuai arah poros. Pada saat mesin tidak berputar, celah puli penggerak (1) berada pada posisi maksimum dan celah puli yang digerakkan (5) berada pada posisi minimum.
Pada gambar 7.18 di bawah ini dapat dilihat bahwa pergerakkan puli (2) dikontrol oleh pergerakkan roller (nomor 7 dalam gambar 7.18). Fungsi roller hampir sama dengan plat penekan pada kopling sentripugal. Ketika putaran mesin naik, roller akan terlempar ke arah luar dan mendorong bagian puli yang bisa bergeser mendekati puli yang diam, sehingga celah pulinya akan menyempit.
Ketika celah puli mendekat, maka akan mendorong sabuk ke arah luar. Hal ini akan membuat puli (2) tersebut berputar dengan diameter yang lebih besar. Setelah sabuk tidak dapat diregangkan kembali, maka sabuk akan meneruskan putaran dari puli (2) ke puli yang digerakkan (5).
Jika gaya dari puli (2) mendorong sabuk ke arah luar lebih besar dibandingkan dengan tekanan pegas yang menahan puli yang digerakkan (5), maka puli (5) akan tertekan melawan pegas, sehingga sabuk akan berputar dengan diameter yang lebih kecil. Kecepatan sepeda motor saat ini sama seperti pada gigi tinggi untuk transmisi manual (lihat ilustrasi bagian C gambar 7.18). Jika kecepatan mesin menurun, roller puli penggerak (7) akan bergeser ke bawah lagi dan menyebabkan bagian puli penggerak yang bisa bergeser merenggang. Secara bersamaan tekanan pegas di pada puli (5) akan mendorong bagian puli yang bisa digeser dari puli tersebut, sehingga sabuk berputar dengan diameter yang lebih besar pada bagain belakang dan diameter yang lebih kecil pada bagain depan. Kecepatan sepeda motor saat ini sama seperti pada gigi rendah untuk transmisi manual (lihat ilustrasi bagian A gambar 7.18).
3. Final Drive (Penggerak Akhir)
Final drive adalah bagian terakhir dari sistem pemindah tenaga yang memindahkan tenaga mesin ke roda belakang. Final drive juga berfungsi sebagai gigi pereduksi untuk mengurangi putaran dan menaikkan momen (tenaga ). Biasanya perbandingan gigi reduksinya berkisar antara 2,5 sampai 3 berbanding 1 (2,5 atau 3 putaran dari transmisi akan menjadi 1 putaran pada roda).
Final drive pada sepeda motor sebagai bagian terpisah dari transmisi/persnelling, terkecuali scooter dengan transmisi CVT. Final drive dapat dilakukan dengan menggunakan rantai dan gigi sproket, sabuk dan puli, atau sistem poros penggerak. Jenis rantai dan sproket adalah jenis yang paling umum digunakan pada sepeda motor. Final drive jenis poros penggerak (drive shaft) biasanya digunakan untuk sepeda motor model touring. Jenis ini cukup kuat, lebih terjaga kebersihannya dan perawatan rutinnya hanya saat penggantian oli. Namun demikian final drive jenis ini cukup berat dan biaya pembuatannya mahal. (lihat pada gambar 7.8). Sedangkan final drive jenis sabuk dan puli hanya dipakai pada beberapa sepeda motor saja, khususnya generasi awal sepeda motor, dimana power atau tenaga yang dihasilkan masih banyak yang rendah, sehingga penggunaan jenis sabuk dan puli masih efektif.

C. PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN SISTEM PEMINDAH TENAGA

1. Jadwal Perawatan Berkala Sistem Pemindah Tenaga
Jadwal perawatan berkala sistem pemindah tenaga sepeda motor yang dibahas berikut ini adalah berdasarkan kondisi umum, artinya sepeda motor dioperasikan dalam keadaan biasa (normal). Pemeriksaan dan perawatan berkala sebaiknya rentang operasinya diperpendek sampai 50% jika sepeda motor dioperasikan pada kondisi jalan yang berdebu dan pemakaian berat (diforsir).
Tabel di bawah ini menunjukkan jadwal perawatan berkala sistem pemindah tenaga yang sebaiknya dilaksanakan demi kelancaran dan pemakaian yang hemat atas sepeda motor yang bersangkutan. Pelaksanaan servis dapat dilaksanakan dengan melihat jarak tempuh atau waktu, tinggal dipilih mana yang lebih dahulu dicapai.
2. Sumber-Sumber Kerusakan Sistem Rem dan Roda
Tabel di bawah ini menguraikan permasalahan atau kerusakan sistem rem dan roda yang umum terjadi pada sepeda motor, untuk diketahui kemungkinan penyebabnya dan menentukan jalan keluarnya atau penanganannya (solusinya).
Sistem Pengereman
Jarak Main Bebas Handel Rem
Ukur jarak main bebas handel rem depan pada ujung handel.
Jarak main bebas: 10–20 mm. Jika diperlukan penyetelan ulang, putar mur penyetelan rem depan sampai diperoleh jarak main bebas yang tepat Catatan:
Pastikan bahwa potongan pada mur penyetel duduk dengan benar pada pin lengan rem, setelah melakukan penyetelan terakhir jarak main bebas.
Jarak Main Bebas Pedal Rem
Ukur jarak main bebas pedal rem belakang pada ujung pedal rem.
Jarak main bebas: 20-30 mm.Jika perlu disetel ulang, putar mur penyetel rem belakang sampai diperoleh jarak main bebas yang ditentukan.
Catatan:
Pastikan bahwa potongan pada mur penyetel duduk dengan benar pada pin lengan rem, setelah melakukan penyetelan terakhir jarak main bebas.
Mengeluarkan Udara dari Saluran Minyak Rem
Udara yang terkurung pada saluran minyak rem dapat menjadi penghalang yang menyerap sebagaian besar tekanan yang berasal dari master cylinder, berarti mengganggu kemampuan pengereman dari disc brake. Keberadaan udara ditandai dengan ”kekosongan” pada saat menarik tuas rem dan juga lemahnya daya pengereman.Mengingat bahaya yang mungkin terjadi terhadap mesin dan pengemudi akibat udara yang terkurung tersebut, sangat diperlukan mengeluarkan udara saluran minyak rem setelah pemasangan kembali sistem pengereman dengan cara sebagai berikut:
1. Isi tabung reservoir master cylinder hingga mencapai tepi batas lubang pemeriksaan. Ganti tutup reservoir agar tidak kemasukan kotoran.
2. Pasang selang pada katup pembuangan caliper, dan masukan ujung yang satunya pada tempat penampungan.
3. Tarik dan lepas tuas rem beberapa kali dengan cepat dan kemudian tarik tuas rem tersebut dan jangan dilepas.
Longgarakan klep pembuangan udara dengan memutarnya seperempat putaran agar minyak rem mengalir ketempat penampungan, hal ini akan menghilangkan ketegangan dari tuas rem sehingga dapat menyentuh handel gas. Kemudian tutup klep pembungan udara, pompa dan mainkan tuas, dan buka klep pembuangan udara. Ulangi proses ini beberapa kali sampai  kemudian minyak rem mengalir dengan gelembung-gelembung udara ke tempat penampungannya.
4. Tutup katup pembuangan dan lepaskan sambungan selang. Isi tabung reservoir di atas garis lower limit.
Catatan:
Isi terus minyak rem pada tabung reservoir begitu diperlukan sementera pembuanngan udara dari sistem pengereman dilakukan. Jaga agar minyak rem tetap ada pada reservoir.
Hati-hati dengan minyak rem, cairan ini bereaksi kimia terhadap bahan-bahan cat, plastik dan karet.
Pemeriksaan Jarak Main Bebas Rantai Roda
1. Putar kunci kontak ke posisi off dan masukan gigi transmisi ke dalam neutral, letakkan sepeda motor di atas standar utamanya.
2. Periksa jarak main bebas rantai roda yaitu: 25-35 mm.
3. Jangan memeriksa atau menyetel rantai roda sementara mesin dalam keadaan hidup.
4. Jarak main bebas rantai roda yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan pada bagian rangka sepeda motor.
Penyetelan
1. Longgarakan Mur poros roda belakang dan mur selongsong (sleeve nut)
2. Setel tegangan rantai roda dengan memutar kedua mur penyetelan.
3. Perhatikan bahwa posisi tanda penyesuaian pada penyetel rantai pada skala memberikan penunjukan yang sama untuk kedua sisi dari pada lengan ayun.
4. Kencangkan mur selongsong roda belakang sesuai dengan torsi yang ditentukan yaitu: 4,5 kg-m.
5. Kencangkan mur poros roda belakang sesuai dengan torsi yang ditentukan yaitu: 5,0 kg-m.
6. Kencangkan kedua mur-mur penyetelan.
7. Periksa kembali jarak main bebas rantai roda dan kebebasan perputaran roda.
8. Periksa jarak main bebas pedal rem belakang dan setel kembali bila diperlukan.
9. Lepaskan baut-baut pemasangan rumah rantai roda dan lepaskan rumah rantai roda.
10. Lumasi rantai roda dengan minyak pelumas transmisi.Seka kelebihan minyak pelumas dari rantai roda
Pembersihan dan Pelumasan
1. Jika rantai roda menjadi kotor sekali, rantai roda harus segera dibuka dan dibersihkan sebelum dilumasi.
2. Buka penutup bak mesin kiri belakang
3. Lepaskan klip pemasangan, mata penyambung rantai utama dan rantai roda
4. Bersihkan rantai roda dengan minyak solar atau minyak pembersih lain yang tidak mudah terbakar dan keringkan.
Pastikan bahwa rantai roda telah diseka dengan kering sebelum melumasinya dengan minyak pelumas
5. Lumasi rantai roda dengan minyak pelumas transmisi (SAE 80-90). Seka kelebihan minyak pelumas.
6. Periksa rantai roda terhadap kerusakan atau keausan.
7. Gantilah roda yang telah mengalami kerusakan pada penggelinding-penggelindingnya atau yang telah kendor sambungan-sambungannya.
8. Ukur panjang rantai roda dengan cara memegangnya sehingga semua sambungan-sambungan lurus. Panjang rantai roda 41 pm 46 sambungan, standar 508, batas servis Pemeriksaan Sproket
1. Memasang rantai roda baru pada sproket yang aus akan mengakibatkan rantai roda yang baru tersebut akan mengalami keausan dengan cepat.
2. Periksa rantai roda dan gigi-gigi sproket terhadap keausan atau kerusakan, gantilah bila perlu.
3. Jangan memasang rantai roda baru pada sproket yang telah aus.
4. Baik rantai roda maupun sproket harus dalam kondisi yang baik, jika tidak maka rantai roda yang baru akan cepat aus.
5. Periksa baut dan mur pemasangan rantai roda dan sproket, kencangkan bila ada yang longgar.
6. Pasang rantai roda pada sproket.
7. Pasang mata rantai penyambung utama dan lempeng mata rantai.
8. Bagian belakang klip pemasangan yang terbuka harus menunjuk ke arah berlawanan dari pada arah perputaran rantai.

Minggu, 07 Agustus 2011

Transmisi otomatis


Transmission types Transmisi jenis
Manual Panduan
Automatic Otomatis
Semi-automatic Semi-otomatis
Continuously variable Terus variabel
Bicycle gearing Sepeda gearing
v · d · e v · d · e
An 8-gear automatic transmission Transmisi 8-gigi otomatis
An automatic gearbox is one type of motor vehicle transmission that can automatically change gear ratios as the vehicle moves, freeing the driver from having to shift gears manually . Sebuah gearbox otomatis adalah salah satu jenis kendaraan bermotor transmisi yang secara otomatis dapat mengubah rasio gigi sebagai kendaraan bergerak, membebaskan pengemudi dari keharusan untuk pindah gigi secara manual . Most automatic transmissions have a defined set of gear ranges, often with a parking pawl feature that locks the output shaft of the transmission. Kebanyakan transmisi otomatis memiliki satu set gigi didefinisikan rentang, sering dengan parkir pawl fitur yang mengunci poros output transmisi.
Similar but larger devices are also used for heavy-duty commercial and industrial vehicles and equipment. Perangkat sejenis tetapi lebih besar juga digunakan untuk tugas berat kendaraan komersial dan industri dan peralatan. Some machines with limited speed ranges or fixed engine speeds, such as some forklifts and lawn mowers , only use a torque converter to provide a variable gearing of the engine to the wheels. Beberapa mesin dengan rentang kecepatan terbatas atau kecepatan mesin tetap, seperti beberapa forklift dan mesin pemotong rumput , hanya menggunakan konverter torsi untuk memberikan variabel gearing dari mesin ke roda.
Besides automatics, there are also other types of automated transmissions such as continuous variable transmissions (CVTs) and semi-automatic transmissions , that free the driver from having to shift gears manually, by using the transmission's computer to change gear, if for example the driver were redlining the engine. Selain otomatis, ada juga jenis lain dari transmisi otomatis seperti transmisi variabel kontinyu (CVTs) dan semi-otomatis transmisi yang gratis driver dari harus pindah gigi secara manual, dengan menggunakan komputer transmisi untuk mengubah gigi, jika misalnya pengemudi adalah redlining mesin. Despite superficial similarity to other automated transmissions, automatic transmissions differ significantly in internal operation and driver's feel from semi-automatics and CVTs. Meskipun kesamaan dangkal untuk transmisi otomatis lainnya, transmisi otomatis berbeda secara signifikan dalam operasi internal dan merasa pengemudi dari semi-otomatis dan CVTs. An automatic uses a torque converter instead of clutch to manage the connection between the transmission gearing and the engine. Otomatis menggunakan konverter torsi bukannya kopling untuk mengelola hubungan antara transmisi gearing dan mesin. In contrast, a CVT uses a belt or other torque transmission schema to allow an "infinite" number of gear ratios instead of a fixed number of gear ratios. Sebaliknya, CVT menggunakan sabuk atau skema torsi transmisi lainnya untuk memungkinkan "tak terbatas" jumlah rasio gigi bukan jumlah tetap rasio gigi. A semi-automatic retains a clutch like a manual transmission, but controls the clutch through electrohydraulic means . Sebuah semi-otomatis mempertahankan kopling seperti transmisi manual, tapi kontrol kopling melalui sarana electrohydraulic .
A conventional manual transmission is frequently the base equipment in a car, with the option being an automated transmission such as a conventional automatic, semi-automatic, or CVT. Sebuah transmisi manual konvensional sering peralatan dasar dalam mobil, dengan opsi menjadi transmisi otomatis seperti otomatis konvensional, semi-otomatis, atau CVT. The ability to shift gears manually, often via paddle shifters, can also be found on certain automated transmissions ( manumatics such as Tiptronic ), semi-automatics (BMW SMG), and continuous variable transmissions (CVTs) (such as Lineartronic ). Kemampuan untuk memindahkan gigi secara manual, sering melalui paddle shifter, juga dapat ditemukan pada transmisi otomatis tertentu ( manumatics seperti Tiptronic ), semi-otomatis (SMG BMW), dan transmisi variabel kontinyu (CVTs) (seperti Lineartronic ).

Contents Isi


  Comparison with manual transmission [  ] Perbandingan dengan transmisi manual

Most cars sold in North America since the 1950s have been available with an automatic transmission [ citation needed ] . Kebanyakan mobil yang dijual di Amerika Utara sejak tahun 1950 telah tersedia dengan transmisi otomatis [ rujukan? ]. Conversely, automatic transmission is less popular in Europe , with 80% of drivers opting for manual transmission. [ 1 ] In some Asian markets and in Australia, automatic transmissions have become very popular since the 1990s [ citation needed ] . Sebaliknya, transmisi otomatis kurang populer di Eropa , dengan 80% dari driver memilih untuk transmisi manual. [1] Di beberapa pasar Asia dan di Australia, otomatis transmisi telah menjadi sangat populer sejak tahun 1990 [ rujukan? ].
Vehicles equipped with automatic transmissions are less complex to drive. Kendaraan yang dilengkapi dengan transmisi otomatis kurang kompleks untuk mengemudi. Consequently, in some jurisdictions, drivers who have passed their driving test in a vehicle with an automatic transmission will not be licensed to drive a manual transmission vehicle . Akibatnya, dalam beberapa yurisdiksi, driver yang telah lulus mereka tes mengemudi di dalam kendaraan dengan transmisi otomatis tidak akan lisensi untuk mengendarai kendaraan transmisi manual . Conversely, a manual license will allow the driver to drive both manual and automatic vehicles. Sebaliknya, lisensi manual akan memungkinkan pengemudi untuk mendorong kedua kendaraan manual dan otomatis. Examples of driving license restrictions are Croatia , Dominican Republic , Israel , United Kingdom , some states in Australia , France , Portugal , Latvia , Lebanon , Lithuania , Ireland , Belgium , Germany , Pakistan , the Netherlands , Sweden , Austria , Norway , Hungary , South Africa , Trinidad and Tobago , China , Hong Kong , Macau , Mauritius , South Korea , Romania , Singapore , Philippines , United Arab Emirates , India , Estonia , Finland , Switzerland , Slovenia , Republic of Ireland and New Zealand (Restricted licence only) [ citation needed ] . Contoh batasan lisensi mengemudi yang Kroasia , Republik Dominika , Israel , Inggris , beberapa negara bagian di Australia , Perancis , Portugal , Latvia , Lebanon , Lithuania , Irlandia , Belgia , Jerman , Pakistan , para Belanda , Swedia , Austria , Norwegia , Hongaria , Afrika Selatan , Trinidad dan Tobago , Cina , Hong Kong , Macau , Mauritius , Korea Selatan , Rumania , Singapura , Filipina , Uni Emirat Arab , India , Estonia , Finlandia , Swiss , Slovenia , Republik Irlandia dan Selandia Baru (lisensi Terbatas saja) [ rujukan? ].

  Automatic transmission modes [ ] mode transmisi otomatis

Conventionally, in order to select the transmission operating mode, the driver moves a selection lever located either on the steering column or on the floor (as with a manual on the floor, except that most automatic selectors on the floor don't move in the same type of pattern as a manual lever; most automatic levers only move vertically). Konvensional, dalam rangka untuk memilih modus operasi transmisi, pengemudi menggerakkan tuas pilihan terletak baik pada kolom kemudi atau pada lantai (seperti dengan manual di lantai, kecuali bahwa penyeleksi paling otomatis di lantai tidak bergerak di jenis pola yang sama sebagai tuas manual, tuas paling otomatis hanya bergerak secara vertikal). In order to select modes, or to manually select specific gear ratios, the driver must push a button in (called the shift lock button) or pull the handle (only on column mounted shifters) out. Untuk memilih mode, atau untuk secara manual memilih rasio roda gigi spesifik, pengemudi harus menekan tombol di (disebut tombol kunci pergeseran) atau tarik pegangan (hanya pada kolom mount shifter) keluar. Some vehicles position selector buttons for each mode on the cockpit instead, freeing up space on the central console. Beberapa kendaraan posisi tombol pemilih untuk setiap mode di kokpit sebaliknya, membebaskan ruang di pusat konsol. Vehicles conforming to US Government standards must have the modes ordered PRNDL (left to right, top to bottom, or clockwise). Kendaraan sesuai dengan Pemerintah AS standar harus memiliki mode memerintahkan PRNDL (kiri ke kanan, atas ke bawah, atau searah jarum jam). Prior to this, quadrant-selected automatic transmissions often used a PNDLR layout, or similar. Sebelum ini, kuadran-dipilih transmisi otomatis sering digunakan tata letak PNDLR, atau serupa. Such a pattern led to a number of deaths and injuries owing to driver error causing unintentional gear selection, as well as the danger of having a selector (when worn) jump into Reverse from Low gear during engine braking maneuvers. Pola seperti menyebabkan sejumlah kematian dan luka-luka karena kesalahan driver menyebabkan pemilihan gigi yang tidak disengaja, serta bahaya memiliki lompatan (ketika dipakai) pemilih ke Mundur dari gigi rendah selama pengereman mesin manuver.
Automatic transmissions have various modes depending on the model and make of the transmission. Transmisi otomatis memiliki berbagai mode tergantung pada model dan membuat transmisi. Some of the common modes include Beberapa mode umum termasuk
Park (P) Park (P)
This selection mechanically locks the output shaft of transmission, restricting the vehicle from moving in any direction. Pilihan ini mekanis mengunci poros output transmisi, membatasi kendaraan dari bergerak ke segala arah. A parking pawl prevents the transmission from rotating, and therefore the vehicle from moving, although the vehicle's non-driven roadwheels may still rotate freely. Sebuah pawl parkir mencegah transmisi dari berputar, dan karena itu kendaraan dari bergerak, meskipun non-driven kendaraan roadwheels masih dapat memutar bebas. For this reason, it is recommended to use the hand brake (or parking brake) because this actually locks (in most cases) the rear wheels and prevents them from moving. Untuk alasan ini, dianjurkan untuk menggunakan rem tangan (atau rem parkir) karena ini benar-benar terkunci (dalam banyak kasus) roda belakang dan mencegah mereka dari bergerak. This also increases the life of the transmission and the park pin mechanism, because parking on an incline with the transmission in park without the parking brake engaged will cause undue stress on the parking pin. Hal ini juga meningkatkan kehidupan transmisi dan mekanisme pin taman, karena parkir di sebuah lereng dengan transmisi di taman tanpa rem parkir yang terlibat akan menyebabkan tekanan berlebihan pada pin parkir. An efficiently adjusted hand brake should also prevent the car from moving if a worn selector accidentally drops into reverse gear during early morning fast-idle engine warm-ups [ citation needed ] . Sebuah rem tangan efisien disesuaikan juga harus mencegah mobil bergerak jika pemilih usang sengaja turun ke gigi mundur selama pagi-idle cepat mesin hangat-up [ rujukan? ]. It should be noted that locking the transmission output shaft does not positively lock the driving wheels. Perlu dicatat bahwa mengunci poros keluaran transmisi tidak positif mengunci roda mengemudi. If one driving wheel slips while the transmission is in park, the other will roll freely as the slipping wheel rotates in the opposite direction. Jika salah satu roda slip mengemudi sementara transmisi adalah di taman, yang lain akan roll bebas seperti roda tergelincir berputar dalam arah yang berlawanan. Only a (properly adjusted) parking brake can be relied upon to positively lock both of the parking-braked wheels. Hanya rem parkir (benar disesuaikan) dapat diandalkan untuk positif mengunci kedua parkir mengerem roda. (This is not the case with certain 1950's Chrysler products that carried their parking brake on the transmission tailshaft, a defect compounded by the provision of a bumper jack). (Ini tidak terjadi dengan produk-produk tertentu Chrysler 1950 yang membawa rem parkir mereka pada tailshaft transmisi, cacat diperparah oleh penyediaan bumper jack). It is typical of front-wheel-drive vehicles for the parking brake to be on the rear (non-driving) wheels, so use of both the parking brake and the transmission park lock provides the greatest security against unintended movement on slopes. Ini adalah khas front-wheel-drive kendaraan untuk rem parkir untuk berada di belakang (non-mengemudi) roda, jadi gunakan kedua rem parkir dan transmisi taman kunci menyediakan keamanan terbesar terhadap gerakan yang tidak diinginkan di lereng.
A car should be allowed to come to a complete stop before setting the transmission into park to prevent damage. Sebuah mobil seharusnya diizinkan untuk datang ke benar-benar berhenti sebelum pengaturan transmisi ke taman untuk mencegah kerusakan. Usually, Park (P) is one of only two selections in which the car's engine can be started, the other being Neutral (N). Biasanya, Park (P) adalah salah satu dari dua pilihan di mana mesin mobil dapat dimulai, yang sedang lainnya Netral (N). In many modern cars and trucks, the driver must have the foot brake applied before the transmission can be taken out of park. Pada mobil modern dan truk, pengemudi harus memiliki rem kaki dilakukan sebelum transmisi dapat diambil keluar dari taman. The Park position is omitted on buses/coaches with automatic transmission (on which a parking pawl is not practical), which must be placed in neutral with the parking brakes set. Posisi Park dihilangkan di bis / pelatih dengan transmisi otomatis (di mana pawl parkir tidak praktis), yang harus ditempatkan dalam netral dengan rem parkir ditetapkan. Advice is given in some owner's manuals [example: 1997 Oldsmobile Cutlass Supreme owner's manual] that if the vehicle is parked on a steep slope using the park lock only, it may not be possible to release the park lock (move the selector lever out of "P"). Nasihat diberikan dalam manual beberapa pemilik [contoh: pengguna 1997 Oldsmobile Cutlass Supreme pemilik] bahwa jika kendaraan diparkir di lereng curam menggunakan kunci taman saja, tidak mungkin untuk melepaskan kunci taman (memindahkan tuas pemilih keluar dari "P"). Another vehicle may be required to push the stuck vehicle uphill slightly to remove the loading on the park lock pawl. Kendaraan lain mungkin diperlukan untuk mendorong kendaraan terjebak menanjak sedikit untuk menghapus loading di taman kunci pawl.
Most automobiles require P or N to be set on the selector lever before the internal combustion engine can be started. Mobil yang paling membutuhkan P atau N ke ditetapkan pada tuas pemilih sebelum mesin pembakaran internal dapat dimulai. This is typically achieved via a normally open inhibitor switch, which is wired in series with the starter motor engagement circuit, and is only closed when P or N is selected, thus completing the circuit (when the key is turned to the start position) Hal ini biasanya dicapai melalui switch inhibitor yang biasanya terbuka, yang kabel secara seri dengan rangkaian keterlibatan motor starter, dan hanya tertutup ketika P atau N adalah dipilih, sehingga menyelesaikan sirkuit (saat kunci diputar ke posisi awal)
Reverse (R) Terbalik (R)
This engages reverse gear within the transmission, giving the ability for the vehicle to drive backwards. Ini melibatkan gigi mundur dalam transmisi, memberikan kemampuan bagi kendaraan untuk mendorong mundur. In order for the driver to select reverse in modern transmissions, they must come to a complete stop, push the shift lock button in (or pull the shift lever forward in the case of a column shifter) and select reverse. Agar pengemudi untuk memilih terbalik dalam transmisi modern, mereka harus datang benar-benar berhenti, tekan tombol kunci pergeseran dalam (atau tarik tuas maju pergeseran dalam kasus kolom shifter) dan pilih sebaliknya. Not coming to a complete stop can cause severe damage to the transmission [ citation needed ] . Tidak datang untuk benar-benar berhenti dapat menyebabkan kerusakan parah pada transmisi [ rujukan? ]. Many modern automatic transmissions have a safety mechanism in place, which does to some extent prevent (but does not completely avoid) inadvertently putting the car in reverse when the vehicle is moving forwards. Banyak transmisi otomatis modern memiliki mekanisme keamanan di tempat, yang tidak sampai batas tertentu mencegah (namun tidak sepenuhnya menghindari) secara tidak sengaja menempatkan mobil terbalik ketika kendaraan bergerak ke depan. This mechanism usually consists of a solenoid-controlled physical barrier on either side of the Reverse position, which is electronically engaged by a switch on the brake pedal . Mekanisme ini biasanya terdiri dari penghalang solenoida yang dikendalikan fisik di kedua sisi dari posisi Reverse yang terlibat elektronik oleh sebuah tombol di rem pedal . Therefore, the brake pedal needs to be depressed in order to allow the selection of reverse. Oleh karena itu, pedal rem perlu tertekan untuk memungkinkan pemilihan sebaliknya. Some electronic transmissions prevent or delay engagement of reverse gear altogether while the car is moving. Beberapa transmisi elektronik mencegah atau menunda keterlibatan gigi mundur sama sekali ketika mobil bergerak.
Some shifters with a shift button allow the driver to freely move the shifter from R to N or D, or simply moving the shifter to N or D without actually depressing the button. Beberapa shifter dengan tombol pergeseran memungkinkan pengemudi untuk bebas bergerak shifter dari R ke N atau D, atau hanya bergerak shifter ke N atau D tanpa benar-benar menekan tombol. However, the driver cannot put back the shifter to R without depressing the shift button to prevent accidental shifting, especially at high speeds, which could damage the transmission. Namun, pengemudi tidak dapat dimasukkan kembali shifter ke R tanpa menekan tombol shift untuk mencegah pergeseran disengaja, terutama pada kecepatan tinggi, yang dapat merusak transmisi.
Neutral/No gear (N) Netral / Tidak gigi (N)
This disengages all gear trains within the transmission, effectively disconnecting the transmission from the driven roadwheels, so the vehicle is able to move freely under its own weight and gain momentum without the motive force from the engine (engine braking). Ini kartu terlepas melatih gigi semua dalam transmisi, efektif memutus transmisi dari roadwheels digerakkan, sehingga kendaraan dapat bergerak bebas di bawah beratnya sendiri dan mendapatkan momentum tanpa kekuatan motif dari mesin (engine brake). This is the only other selection in which the vehicle's engine can be started. Ini adalah pilihan satu-satunya di mana mesin kendaraan dapat dimulai.
Drive (D) Drive (D)
This position allows the transmission to engage the full range of available forward gear trains, and therefore allows the vehicle to move forward and accelerate through its range of gears. Posisi ini memungkinkan transmisi untuk melibatkan berbagai peralatan yang tersedia kereta api ke depan, dan karena itu memungkinkan kendaraan untuk bergerak maju dan mempercepat melalui jangkauan gigi. The number of gear ratios a transmission has depends on the model, but they initially ranged from three (predominant before the 1990s), to four and five speeds (losing popularity to six-speed autos, though still favored by Chrysler and Honda / Acura ) [ citation needed ] . Jumlah rasio gigi transmisi telah tergantung pada model, tetapi mereka pada awalnya berkisar dari tiga (dominan sebelum tahun 1990-an), ke empat dan lima kecepatan (kehilangan popularitas ke enam-kecepatan mobil, meskipun masih disukai oleh Chrysler dan Honda / Acura ) [ rujukan? ]. Six-speed automatic transmissions are now probably the most common offering Toyota Camry V6 models, the Chevrolet Malibu LTZ, Corvette , GM trucks, Pontiac G8 , Ford Falcon BF 2005-2007 and Falcon FG 2008 - current in Australia with 6 speed ZF, and most newer model Ford/Lincoln/Mercury vehicles). Enam kecepatan transmisi otomatis sekarang mungkin menawarkan yang paling umum Toyota Camry V6 model, Chevrolet Malibu LTZ, Corvette , GM truk, Pontiac G8 , Ford Falcon dan Falcon BF 2005-2007 FG 2008 - saat ini di Australia dengan 6 kecepatan ZF, dan yang paling baru Ford model / Lincoln / Mercury kendaraan). However, seven-speed autos are becoming available (found in Mercedes 7G gearbox, Infiniti , VW Group DSG , as are eight-speed autos in the newer models of Lexus , BMW ZF 8HP and VW , cars ( VW Touareg ). Namun, tujuh kecepatan mobil menjadi tersedia (ditemukan di Mercedes 7G gearbox, Infiniti , VW Group DSG , seperti delapan-kecepatan mobil di model-model baru dari Lexus , BMW ZF 8HP dan VW , mobil ( VW Touareg ).
Overdrive (D, OD, or a boxed [D]) Overdrive (D, OD, atau kotak [D])
This mode is used in some transmissions to allow early computer-controlled transmissions to engage the automatic overdrive . Mode ini digunakan dalam beberapa transmisi untuk memungkinkan dikendalikan komputer awal transmisi untuk melibatkan otomatis overdrive . In these transmissions, Drive (D) locks the automatic overdrive off, but is identical otherwise. Dalam transmisi ini, Drive (D) mengunci overdrive otomatis off, tetapi identik sebaliknya. OD (Overdrive) in these cars is engaged under steady speeds or low acceleration at approximately 35–45 mph (56–72 km/h ). OD (Overdrive) di mobil-mobil bergerak di bawah kecepatan stabil atau percepatan rendah di sekitar 35-45 mph (56-72 km / jam ). Under hard acceleration or below 35–45 mph (56–72 km/h), the transmission will automatically downshift. Di bawah percepatan keras atau di bawah 35-45 mph (56-72 km / jam), transmisi akan secara otomatis Pergeseran turun. Vehicles with this option should be driven in this mode unless circumstances require a lower gear. Kendaraan dengan pilihan ini harus didorong dalam modus ini, kecuali kondisi yang membutuhkan gigi yang lebih rendah.
Third (3) Ketiga (3)
This mode limits the transmission to the first three gear ratios, or sometimes locks the transmission in third gear. Mode ini membatasi transmisi ke gigi pertama tiga rasio, atau kadang-kadang mengunci transmisi di gigi ketiga. This can be used to climb or going down hill. Ini dapat digunakan untuk memanjat atau turun bukit. Some vehicles will automatically shift up out of third gear in this mode if a certain RPM range is reached in order to prevent engine damage. Beberapa kendaraan secara otomatis akan bergeser ke atas keluar dari gigi tiga dalam mode ini jika rentang RPM tertentu tercapai dalam rangka untuk mencegah kerusakan mesin. This gear is also recommended while towing a caravan. Gigi ini juga dianjurkan sementara towing kafilah.
Second (2 or S) Kedua (2 atau S)
This mode limits the transmission to the first two gear ratios, or locks the transmission in second gear on Ford , Kia , and Honda models. Mode ini membatasi transmisi ke gigi dua rasio pertama, atau mengunci transmisi di gigi kedua pada Ford , Kia , dan Honda model. This can be used to drive in adverse conditions such as snow and ice, as well as climbing or going down hills in the winter time. Ini dapat digunakan untuk berkendara dalam kondisi buruk seperti salju dan es, serta naik atau turun bukit di waktu musim dingin. It is usually recommended to use second gear for starting on snow and ice, and use of this position enables this with an automatic transmission. Hal ini biasanya direkomendasikan untuk menggunakan gigi dua untuk memulai pada salju dan es, dan penggunaan posisi ini memungkinkan ini dengan transmisi otomatis. Some vehicles will automatically shift up out of second gear in this mode if a certain RPM range is reached in order to prevent engine damage. Beberapa kendaraan secara otomatis akan bergeser ke atas keluar dari gigi kedua dalam modus ini jika rentang RPM tertentu tercapai dalam rangka untuk mencegah kerusakan mesin.
Although traditionally considered second gear, there are other names used. Chrysler models with a three-speed automatic since the late 1980s have called this gear 3 while using the traditional names for Drive and Low . Meskipun secara tradisional dianggap gigi kedua, ada nama lain yang digunakan. Chrysler model dengan tiga-kecepatan otomatis sejak akhir 1980-an telah disebut ini gigi 3 saat menggunakan nama-nama tradisional untuk Drive dan Rendah.
First (1 or L [Low]) Pertama (1 atau L [Low])
This mode locks the transmission in first gear only. Mode ini kunci transmisi di gigi pertama saja. In older vehicles, it will not change to any other gear range. Dalam kendaraan yang lebih tua, itu tidak akan berubah untuk setiap rentang gigi lainnya. Some vehicles will automatically shift up out of first gear in this mode if a certain RPM range is reached in order to prevent engine damage. Beberapa kendaraan secara otomatis akan bergeser ke atas keluar dari gigi pertama dalam mode ini jika tertentu RPM kisaran tercapai untuk mencegah kerusakan mesin. This, like second, can be used during the winter season, for towing, or for downhill driving to increase the engine braking effect. Ini, seperti yang kedua, dapat digunakan selama musim dingin, untuk penarik, atau menurun mengemudi untuk meningkatkan efek pengereman mesin.
As well as the above modes there are also other modes, dependent on the manufacturer and model. Seperti halnya mode di atas ada juga modus lain, tergantung pada pabrik dan model. Some examples include: Beberapa contoh termasuk:
D5 D5
In Hondas and Acuras equipped with five-speed automatic transmissions, this mode is used commonly for highway use (as stated in the manual), and uses all five forward gears. Dalam Honda dan Acuras dilengkapi dengan lima kecepatan transmisi otomatis, mode ini digunakan umumnya untuk menggunakan jalan raya (sebagaimana tercantum dalam manual), dan menggunakan semua lima gigi maju.
D4 D4
This mode is also found in Honda and Acura four - or five-speed automatics, and only uses the first four gear ratios. Mode ini juga ditemukan dalam Honda dan Acura empat - atau lima-kecepatan otomatis, dan hanya menggunakan empat rasio gigi pertama. According to the manual, it is used for stop-and-go traffic, such as city driving. Menurut manual, digunakan untuk berhenti-dan-pergi lalu lintas, seperti mengemudi kota.
D3 or 3 D3 atau 3
This mode is found in Honda, Acura, Volkswagen and Pontiac four-speed automatics and only uses the first three gear ratios. Mode ini ditemukan di Honda, Acura, Volkswagen dan empat kecepatan otomatis Pontiac dan hanya menggunakan tiga rasio gigi pertama. According to the manual, it is used for stop-and-go traffic, such as city driving. Menurut manual, digunakan untuk berhenti-dan-pergi lalu lintas, seperti mengemudi kota.
D2 and D1 D2 dan D1
These modes are found on older Ford transmissions (C6, etc). Mode ini ditemukan pada transmisi Ford tua (C6, dll). In D1, all three gears are used, whereas in D2 the car starts in second gear and upshifts to third. Dalam D1, semua tiga gigi yang digunakan, sedangkan di D2 mobil mulai di gigi kedua dan upshifts ke posisi ketiga.
S or Sport S atau Olahraga
This is commonly described as Sport mode. Hal ini umumnya dijelaskan sebagai mode Sport. It operates in an identical manner as "D" mode, except that the upshifts change much higher up the engine's rev range. Ini beroperasi dengan cara yang identik sebagai modus "D", kecuali bahwa upshifts banyak berubah lebih tinggi rentang putaran mesin. This has the effect on maximising all the available engine output, and therefore enhances the performance of the vehicle, particularly during acceleration. Hal ini memiliki efek pada memaksimalkan semua output mesin yang tersedia, dan karena itu meningkatkan kinerja kendaraan, terutama saat akselerasi. This mode will also downchange much higher up the rev range compared to "D" mode, maximising the effects of engine braking . Cara ini juga akan downchange jauh lebih tinggi hingga kisaran rev dibandingkan ke mode "D", memaksimalkan efek pengereman mesin . This mode will have a detrimental effect on fuel economy. Mode ini akan memiliki efek merugikan pada ekonomi bahan bakar. Hyundai has a Norm/Power switch next to the gearshift for this purpose on the Tiburon. Hyundai telah saklar Norm / Daya sebelah perpindahan gigi untuk tujuan ini di Tiburon ini.
Some early GMs equipped with Torqueflite transmissions used (S) to indicate Second gear, being the same as the 2 position on a Chrysler, shifting between only first and second gears. Beberapa GM awal dilengkapi dengan transmisi Torqueflite digunakan (S) untuk menunjukkan gigi Kedua, menjadi sama seperti posisi 2 pada mobil Chrysler, pergeseran antara hanya gigi pertama dan kedua. This would have been recommended for use on steep grades, or slippery roads like dirt, or ice, and limited to speeds under 40 mph. Hal ini akan telah direkomendasikan untuk digunakan pada nilai yang curam, atau jalan licin seperti kotoran, atau es, dan terbatas untuk kecepatan di bawah 40 mph. (L) was used in some early GMs to indicate (L)ow gear, being the same as the 2 position on a Chrysler , locking the transmission into first gear. (L) digunakan dalam beberapa GM awal untuk menunjukkan (L) gigi ow, menjadi sama seperti posisi 2 pada Chrysler , mengunci transmisi ke gigi satu. This would have been recommended for use on steep grades, or slippery roads like dirt, or ice, and limited to speeds under 15 mph. Hal ini akan telah direkomendasikan untuk digunakan pada nilai yang curam, atau jalan licin seperti kotoran, atau es, dan terbatas untuk kecepatan di bawah 15 mph.
+ −, and M + -, Dan M
This is for the Manual mode selection of gears in certain automatics, such as Porsche 's Tiptronic . Ini adalah untuk pemilihan mode Manual gigi di otomatis tertentu, seperti Porsche 's Tiptronic . The M feature can also be found in Chrysler and General Motors products such as the Dodge Magnum, Journey, and Pontiac G6, as well as Toyota's Camry, Corolla, Fortuner, Previa and Innova. Fitur M juga dapat ditemukan dalam Chrysler dan General Motors produk seperti Dodge Magnum, Journey, dan Pontiac G6, serta Toyota Camry, Corolla, Fortuner, Previa dan Innova. Mitsubishi and some Audi models ( Audi TT ), meanwhile do not have the M, and instead have the + and -, which is separated from the rest of the shift modes; the same is true for some Peugeot products like Peugeot 206 . Mitsubishi dan beberapa model Audi ( Audi TT ), sementara tidak memiliki M, dan sebagai gantinya memiliki + dan -, yang dipisahkan dari sisa pergeseran mode; yang sama juga berlaku untuk beberapa produk seperti Peugeot Peugeot 206 . Meanwhile, the driver can shift up and down at will by toggling the (console mounted) shift lever like a semi-automatic transmission . Sementara itu, pengemudi dapat bergeser ke atas dan ke bawah pada akan dengan Toggling tuas shift (konsol mount) seperti transmisi semi-otomatis . This mode may be engaged either through a selector/position or by actually changing the gears (eg, tipping the gear-down paddles mounted near the driver's fingers on the steering wheel). Mode ini dapat terlibat baik melalui posisi / pemilih atau dengan benar-benar mengubah gigi (misalnya, tip gigi-down dayung terpasang di dekat jari pengemudi pada roda kemudi).
Winter (W) Musim dingin (W)
In some Volvo , Mercedes-Benz , BMW and General Motors Europe models, a winter mode can be engaged so that second gear is selected instead of first when pulling away from stationary, to reduce the likelihood of loss of traction due to wheelspin on snow or ice. Dalam beberapa Volvo , Mercedes-Benz , BMW dan General Motors Eropa modus model, musim dingin dapat terlibat sehingga gigi kedua yang dipilih bukan pertama ketika menarik diri dari stasioner, untuk mengurangi kemungkinan kehilangan traksi karena wheelspin pada salju atau es. On GM cars, this was D2 in the 1950s, and is Second Gear Start after 1990. Pada mobil GM, ini adalah D2 pada 1950-an, dan Mulai Aksesoris Kedua setelah tahun 1990. On Ford, Kia, and Honda automatics, this feature can be accessed by moving the gear selector to 2 to start, then taking your foot off the accelerator while selecting D once the car is moving. Di Ford, Kia, dan Honda otomatis, fitur ini dapat diakses dengan menggerakkan selektor gigi ke 2 untuk memulai, kemudian mengambil kaki Anda dari pedal gas saat memilih D setelah mobil bergerak.
Brake (B) Rem (B)
A mode selectable on some Toyota models. Sebuah mode dipilih pada beberapa Toyota model. In non-hybrid cars, this mode lets the engine do compression braking, also known as engine braking, typically when encountering a steep downhill. Dalam non-hibrida mobil, modus ini memungkinkan mesin melakukan kompresi pengereman, juga dikenal sebagai pengereman mesin, biasanya ketika menghadapi sebuah menuruni bukit curam. Instead of engaging the brakes, the engine in a non-hybrid car switches to a lower gear and slows down the spinning tires. Alih-alih melibatkan rem, mesin di mobil non-hibrida beralih ke gigi yang lebih rendah dan memperlambat ban berputar. The engine holds the car back, instead of the brakes slowing it down. Mesin memegang mobil kembali, bukan rem memperlambat menurunkannya. GM called this "HR" ("hill retarder") and "GR" ("grade retarder") in the 1950s. GM menyebut "HR" ("bukit retarder") dan "GR" ("retarder kelas") pada tahun 1950. For hybrid cars, this mode converts the electric motor into a generator for the battery. Untuk mobil hybrid, mode ini mengubah motor listrik menjadi generator untuk baterai. It is not the same as downshifting in a non-hybrid car, but it has the same effect in slowing the car without using the brakes. Hal ini tidak sama dengan downshifting di dalam mobil non-hibrida, tetapi memiliki efek yang sama dalam memperlambat mobil tanpa menggunakan rem.

Hydraulic automatic transmissions [  ] transmisi otomatis Hidrolik

The predominant form of automatic transmission is hydraulically operated; using a fluid coupling or torque converter , and a set of planetary gearsets to provide a range of gear ratios. Bentuk dominan transmisi otomatis hidrolik dioperasikan; menggunakan kopling fluida atau konverter torsi , dan satu set gearsets planet untuk menyediakan berbagai rasio roda gigi.

  Parts and operation [  ] Bagian dan operasi

A hydraulic automatic transmission consists of the following parts: Torque converter: A type of fluid coupling, hydraulically connecting the engine to the transmission. Sebuah transmisi otomatis hidrolik terdiri dari bagian berikut: konverter Torsi: Suatu jenis kopling fluida, hidrolik yang menghubungkan mesin ke transmisi. It takes the place of a mechanical clutch, allowing the transmission to stay in gear and the engine to remain running while the vehicle is stationary, without stalling. Dibutuhkan tempat kopling mekanik, yang memungkinkan transmisi untuk tinggal di gigi dan mesin untuk tetap berjalan saat kendaraan diam, tanpa mengulur-ulur. A torque converter differs from a fluid coupling, in that it provides a variable amount of torque multiplication at low engine speeds, increasing breakaway acceleration. Sebuah konverter torsi berbeda dari kopling fluida, dalam hal ini menyediakan sejumlah variabel perkalian torsi pada kecepatan mesin rendah, meningkatkan akselerasi memisahkan diri. This is accomplished with a third member in the coupling assembly known as the stator, and by altering the shapes of the vanes inside the coupling in such a way as to curve the fluid's path into the stator. Hal ini dicapai dengan anggota ketiga dalam perakitan kopling dikenal sebagai stator, dan dengan mengubah bentuk baling-baling di dalam kopling sedemikian rupa untuk kurva jalur cairan ke dalam stator. The stator captures the kinetic energy of the transmission fluid, in effect using the leftover force of it to enhance torque multiplication. Pump not to be confused with the impeller inside the torque converter, is typically a gear pump mounted between the torque converter and the planetary gearset. Stator menangkap energi kinetik dari fluida transmisi, pada dasarnya menggunakan kekuatan sisa itu untuk meningkatkan multiplikasi torsi Pompa tidak menjadi bingung dengan impeler dalam konverter torsi,. Biasanya sebuah pompa roda gigi yang dipasang antara konverter torsi dan planet yang gearset. It draws transmission fluid from a sump and pressurizes it, which is needed for transmission components to operate. Ia menarik cairan transmisi dari bah dan pressurizes itu, yang diperlukan untuk komponen transmisi untuk beroperasi. The input for the pump is connected to the torque converter housing, which in turn is bolted to the engine's flywheel, so the pump provides pressure whenever the engine is running and there is enough transmission fluid. Masukan untuk pompa terhubung ke perumahan torque converter, yang pada gilirannya dipaku ke mesin roda gila, sehingga pompa memberikan tekanan setiap kali mesin berjalan dan ada cukup cairan transmisi.
  • Planetary gearset : A compound epicyclic planetary gearset, whose bands and clutches are actuated by hydraulic servos controlled by the valve body, providing two or more gear ratios. Planet gearset : Sebuah epicyclic senyawa planet gearset, yang band dan cengkeraman diaktifkan dengan hidrolik servos dikendalikan oleh badan katup, menyediakan dua atau lebih rasio gigi.
  • Clutches and bands: to effect gear changes, one of two types of clutches or bands are used to hold a particular member of the planetary gearset motionless, while allowing another member to rotate, thereby transmitting torque and producing gear reductions or overdrive ratios. Kopling dan band: untuk efek perubahan gigi, salah satu dari dua jenis cengkeraman atau band yang digunakan untuk menahan seorang anggota tertentu dari gearset planet bergerak, sedangkan yang memungkinkan anggota lain untuk memutar, sehingga transmisi torsi dan menghasilkan pengurangan rasio gigi atau overdrive. These clutches are actuated by the valve body (see below), their sequence controlled by the transmission's internal programming. Ini cengkeraman yang digerakkan oleh badan katup (lihat di bawah), urutan mereka dikendalikan oleh pemrograman internal transmisi itu. Principally, a type of device known as a sprag or roller clutch is used for routine upshifts/downshifts. Pada prinsipnya, jenis perangkat yang dikenal sebagai sprag atau kopling roller digunakan untuk upshifts rutin / downshifts. Operating much as a ratchet, it transmits torque only in one direction, free-wheeling or "overrunning" in the other. Operasi sebanyak ratchet, itu mentransmisikan torsi hanya dalam satu arah, pemurah atau "menduduki" yang lain. The advantage of this type of clutch is that it eliminates the sensitivity of timing a simultaneous clutch release/apply on two planetaries, simply "taking up" the drivetrain load when actuated, and releasing automatically when the next gear's sprag clutch assumes the torque transfer. Keuntungan dari jenis kopling adalah bahwa hal itu menghilangkan sensitivitas waktu rilis kopling simultan / berlaku pada dua planetaries, hanya "mengambil" beban drivetrain saat ditekan, dan melepaskan secara otomatis ketika gigi depan kopling sprag mengasumsikan transfer torsi. The bands come into play for manually selected gears, such as low range or reverse, and operate on the planetary drum's circumference. Band ikut bermain untuk roda gigi yang dipilih secara manual, seperti rentang rendah atau sebaliknya, dan beroperasi pada lingkar drum planet itu. Bands are not applied when drive/overdrive range is selected, the torque being transmitted by the sprag clutches instead. Band tidak diterapkan ketika drive / overdrive kisaran dipilih, torsi yang ditransmisikan oleh cengkeraman sprag gantinya. Bands are used for braking; the GM Turbo-Hydramatics incorporated this. [ citation needed ] . Band digunakan untuk pengereman; GM Turbo-Hydramatics dimasukkan ini [. rujukan? ].
  • Valve body : hydraulic control center that receives pressurized fluid from the main pump operated by the fluid coupling/torque converter. Badan katup: pusat kontrol hidrolik yang menerima cairan bertekanan dari pompa utama yang dioperasikan oleh converter kopling / torsi cairan. The pressure coming from this pump is regulated and used to run a network of spring-loaded valves, check balls and servo pistons. Tekanan datang dari pompa ini diatur dan digunakan untuk menjalankan jaringan pegas katup, bola dan periksa servo piston. The valves use the pump pressure and the pressure from a centrifugal governor on the output side (as well as hydraulic signals from the range selector valves and the throttle valve or modulator ) to control which ratio is selected on the gearset; as the vehicle and engine change speed, the difference between the pressures changes, causing different sets of valves to open and close. Katup menggunakan tekanan pompa dan tekanan dari gubernur sentrifugal pada sisi output (serta sinyal hidrolik dari katup rentang pemilih dan katup throttle atau modulator) untuk mengontrol rasio dipilih pada gearset tersebut; sebagai kendaraan dan mesin mengubah kecepatan, perbedaan antara perubahan tekanan, menyebabkan set berbeda katup untuk membuka dan menutup. The hydraulic pressure controlled by these valves drives the various clutch and brake band actuators, thereby controlling the operation of the planetary gearset to select the optimum gear ratio for the current operating conditions. Tekanan hidrolik dikontrol oleh katup drive berbagai kopling dan aktuator rem band, sehingga mengendalikan operasi dari gearset planet untuk memilih rasio gigi yang optimal untuk kondisi operasi saat ini. However, in many modern automatic transmissions, the valves are controlled by electro-mechanical servos which are controlled by the electronic engine control unit (ECU) or a separate transmission control unit (TCU). Namun, di banyak transmisi otomatis modern, katup dikendalikan oleh elektro-mekanis servos yang dikendalikan oleh elektronik unit kontrol mesin (ECU) atau terpisah unit kontrol transmisi (TCU). (See History and improvements below.) (Lihat Sejarah dan perbaikan di bawah ini.)
  • Hydraulic & lubricating oil : called automatic transmission fluid (ATF), this component of the transmission provides lubrication, corrosion prevention, and a hydraulic medium to convey mechanical power (for the operation of the transmission). Oli hidrolik & pelumas: disebut cairan transmisi otomatis (ATF), komponen transmisi menyediakan pelumasan, pencegahan korosi, dan media hidrolik untuk menyampaikan tenaga mekanik (untuk pengoperasian transmisi). Primarily made from refined petroleum, and processed to provide properties that promote smooth power transmission and increase service life, the ATF is one of the few parts of the automatic transmission that needs routine service as the vehicle ages. Terutama yang terbuat dari minyak bumi olahan, dan diproses untuk memberikan sifat yang mempromosikan daya transmisi halus dan meningkatkan kehidupan pelayanan, ATF adalah salah satu dari beberapa bagian dari transmisi otomatis yang kebutuhan layanan rutin sebagai usia kendaraan.
The multitude of parts, along with the complex design of the valve body, originally made hydraulic automatic transmissions much more complicated (and expensive) to build and repair than manual transmissions. Banyaknya bagian, bersama dengan desain yang kompleks dari tubuh katup, transmisi otomatis awalnya dibuat hidrolik jauh lebih rumit (dan mahal) untuk membangun dan memperbaiki dari transmisi manual. In most cars (except US family, luxury, sport-utility vehicle, and minivan models) they have usually been extra-cost options for this reason. Dalam kebanyakan mobil (kecuali keluarga AS, mewah, sport utility vehicle, dan model minivan) mereka biasanya telah tambahan biaya pilihan untuk alasan ini. Mass manufacturing and decades of improvement have reduced this cost gap. Misa manufaktur dan dekade perbaikan telah mengurangi kesenjangan biaya.

  Energy efficiency [ ] Efisiensi Energi

Hydraulic automatic transmissions are almost always less energy efficient than manual transmissions due mainly to viscous and pumping losses; both in the torque converter and the hydraulic actuators. Transmisi otomatis hidrolik hampir selalu efisien dibanding transmisi manual terutama karena kental dan memompa kerugian, baik di torque converter dan aktuator hidrolik. A relatively small amount of energy is required to pressurize the hydraulic control system, which uses fluid pressure to determine the correct shifting patterns and operate the various automatic clutch mechanisms. Sebuah jumlah yang relatif kecil dari energi yang dibutuhkan untuk menekan sistem kontrol hidrolik, yang menggunakan tekanan fluida untuk menentukan pola pergeseran benar dan mengoperasikan berbagai mekanisme kopling otomatis.
Manual transmissions use a mechanical clutch to transmit torque, rather than a torque converter, thus avoiding the primary source of loss in an automatic transmission. Transmisi manual menggunakan kopling mekanik untuk mengirimkan torsi, bukan torque converter, sehingga menghindari sumber utama kerugian dalam transmisi otomatis. Manual transmissions also avoid the power requirement of the hydraulic control system, by relying on the human muscle power of the vehicle operator to disengage the clutch and actuate the gear levers, and the mental power of the operator to make appropriate gear ratio selections. Transmisi manual juga menghindari kebutuhan daya dari sistem kontrol hidrolik, dengan mengandalkan pada kekuatan otot manusia dari operator kendaraan untuk melepaskan kopling dan tuas gigi actuate, dan kekuatan mental operator untuk membuat pilihan gigi rasio yang tepat. Thus the manual transmission requires very little engine power to function, with the main power consumption due to drag from the gear train being immersed in the lubricating oil of the gearbox. Jadi transmisi manual membutuhkan daya mesin yang sangat sedikit untuk fungsi, dengan konsumsi daya utama karena tarik dari kereta gigi dicelupkan dalam minyak pelumas dari gearbox.
The on road acceleration of an automatic transmission can occasionally exceed that of an otherwise identical vehicle equipped with a manual transmission in turbocharged diesel applications. Percepatan jalan di sebuah transmisi otomatis kadang-kadang bisa melebihi sebuah kendaraan lain yang sama dilengkapi dengan transmisi manual dalam aplikasi diesel turbocharged. Turbo-boost is normally lost between gear changes in a manual whereas in an automatic the accelerator pedal can remain fully depressed. Turbo-boost biasanya hilang antara perubahan gigi di manual sedangkan di otomatis pedal gas sepenuhnya dapat tetap tertekan. This however is still largely dependent upon the number and optimal spacing of gear ratios for each unit, and whether or not the elimination of spooldown/accelerator lift off represent a significant enough gain to counter the slightly higher power consumption of the automatic transmission itself. Namun ini sebagian besar masih tergantung pada jumlah dan jarak optimal rasio roda gigi untuk setiap unit, dan apakah atau tidak penghapusan spooldown / akselerator lepas landas merupakan keuntungan yang cukup signifikan untuk mengimbangi konsumsi daya sedikit lebih tinggi dari transmisi otomatis itu sendiri.

  Automatic transmission models [ ] model transmisi otomatis

Some of the best known automatic transmission families include: Beberapa yang dikenal keluarga terbaik transmisi otomatis mencakup:
Mini Cooper- Automatic or manual transmission, all models Mini Cooper-otomatis atau transmisi manual, semua model
Automatic transmission families are usually based on Ravigneaux , Lepelletier [ disambiguation needed ] , or Simpson planetary gearsets . Keluarga transmisi otomatis biasanya didasarkan pada Ravigneaux , Lepelletier [ disambiguasi diperlukan ], atau Simpson planet gearsets . Each uses some arrangement of one or two central sun gears, and a ring gear, with differing arrangements of planet gears that surround the sun and mesh with the ring. Setiap menggunakan beberapa pengaturan satu atau dua roda gigi pusat matahari, dan gigi cincin, dengan pengaturan berbeda dari roda gigi planet yang mengelilingi matahari dan mesh dengan ring. An exception to this is the Hondamatic line from Honda , which uses sliding gears on parallel axes like a manual transmission without any planetary gearsets. Pengecualian untuk ini adalah Hondamatic garis dari Honda , yang menggunakan roda gigi geser pada sumbu paralel seperti transmisi manual tanpa gearsets planet. Although the Honda is quite different from all other automatics, it is also quite different from an automated manual transmission (AMT). Meskipun Honda sangat berbeda dari semua otomatis lainnya, juga sangat berbeda dari transmisi manual otomatis (AMT).
Many of the above AMTs exist in modified states, which were created by racing enthusiasts and their mechanics by systematically re-engineering the transmission to achieve higher levels of performance. Banyak AMTs di atas ada dalam dimodifikasi negara, yang diciptakan oleh penggemar balap dan mekanik mereka dengan sistematis rekayasa ulang transmisi untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi. These are known as "performance transmissions". Ini dikenal sebagai "transmisi kinerja". An example of a manufacturer of high performance transmissions of General Motors and Ford transmissions is PerformaBuilt. Sebuah contoh dari produsen transmisi kinerja tinggi dari General Motors dan Ford transmisi adalah PerformaBuilt.

  Continuously variable transmissions [ ] Terus transmisi variabel

A fundamentally different type of automatic transmission is the continuously variable transmission or CVT , which can smoothly and steplessly alter its gear ratio by varying the diameter of a pair of belt or chain -linked pulleys , wheels or cones. Jenis fundamental berbeda dari transmisi otomatis adalah transmisi continuously variable atau CVT, yang dapat lancar dan steplessly mengubah yang rasio gigi dengan memvariasikan diameter sepasang sabuk atau rantai -link katrol , roda atau kerucut. Some continuously variable transmissions use a hydrostatic drive — consisting of a variable displacement pump and a hydraulic motor — to transmit power without gears. Beberapa transmisi continuously variable menggunakan hidrostatik drive - terdiri dari pompa perpindahan variabel dan sebuah motor hidrolik - untuk daya pancar tanpa gigi. CVT designs are usually as fuel efficient as manual transmissions in city driving, but early designs lose efficiency as engine speed increases. Desain CVT biasanya sebagai bahan bakar efisien sebagai transmisi manual di kota mengemudi, tetapi desain awal kehilangan efisiensi sebagai meningkatkan kecepatan mesin.
A slightly different approach to CVT is the concept of toroidal CVT or infinitely variable transmission (IVT). Sebuah pendekatan yang sedikit berbeda untuk CVT adalah konsep CVT toroidal atau transmisi variabel tak terhingga (IVT). These concepts provide zero and reverse gear ratios. Konsep-konsep ini memberikan rasio gigi nol dan sebaliknya.
Some current hybrid vehicles, notably those of Toyota , Lexus and Ford Motor Company , have an electronically controlled CVT ( E-CVT ). Beberapa kendaraan hibrida saat ini, terutama orang-orang dari Toyota , Lexus dan Ford Motor Company , memiliki CVT elektronik dikontrol ( E-CVT ). In this system, the transmission has fixed gears, but the ratio of wheel-speed to engine-speed can be continuously varied by controlling the speed of the third input to a differential using an electric motor - generator . Dalam sistem ini, transmisi tetap memiliki gigi, tetapi rasio roda-kecepatan mesin-kecepatan dapat terus bervariasi dengan mengontrol kecepatan input ketiga ke diferensial menggunakan motor listrik - pembangkit .

Manually controlled automatic transmissions ] transmisi otomatis dikontrol secara manual

Most automatic transmissions offer the driver a certain amount of manual control over the transmission's shifts (beyond the obvious selection of forward, reverse, or neutral). Kebanyakan transmisi otomatis menawarkan driver sejumlah kontrol manual atas menggeser transmisi itu (di luar pemilihan jelas maju, mundur, atau netral). Those controls take several forms: Mereka kontrol mengambil beberapa bentuk:
Throttle kickdown Throttle kickdown
Most automatic transmissions include some means of forcing a downshift into the lowest possible gear ratio if the throttle pedal is fully depressed . Kebanyakan transmisi otomatis mencakup beberapa cara untuk memaksa Pergeseran turun ke rasio gigi serendah mungkin jika pedal throttle adalah sepenuhnya tertekan . In many older designs, kickdown is accomplished by mechanically actuating a valve inside the transmission. Dalam banyak desain yang lebih tua, kickdown dilakukan dengan mekanis penggerak katup di dalam transmisi. Most modern designs use a solenoid -operated valve that is triggered by a switch on the throttle linkage or by the engine control unit (ECU) in response to an abrupt increase in engine power. Desain paling modern menggunakan solenoida katup dioperasikan yang dipicu oleh sebuah saklar pada hubungan throttle atau oleh unit kontrol mesin (ECU) sebagai respons terhadap peningkatan mendadak dalam tenaga mesin.
Mode selection Modus seleksi
Allows the driver to choose between preset shifting programs. Memungkinkan pengemudi untuk memilih antara program pergeseran preset. For example, Economy mode saves fuel by upshifting at lower engine speeds, while Sport mode (aka "Power" or "Performance") delays shifting for maximum acceleration. Sebagai contoh, modus Ekonomi menghemat bahan bakar dengan upshifting pada kecepatan mesin rendah, sedangkan Sport mode (alias "Power" atau "Kinerja") penundaan pergeseran untuk percepatan maksimum. The modes also change how the computer responds to throttle input. Mode juga mengubah bagaimana komputer merespon throttle input.
Low gear ranges Gigi rendah berkisar
Conventionally, automatic transmissions have selector positions that allow the driver to limit the maximum ratio that the transmission may engage. Konvensional, transmisi otomatis memiliki posisi selektor yang memungkinkan pengemudi untuk membatasi rasio maksimal yang mungkin terlibat transmisi. On older transmissions, this was accomplished by a mechanical lockout in the transmission valve body preventing an upshift until the lockout was disengaged; on computer-controlled transmissions, the same effect is accomplished by firmware. Pada transmisi yang lebih tua, ini dicapai dengan penguncian mekanik dalam tubuh katup transmisi mencegah upshift an sampai penutupan pabrik itu terlepas; pada komputer yang dikendalikan transmisi, efek yang sama dilakukan oleh firmware. The transmission can still upshift and downshift automatically between the remaining ratios: for example, in the 3 range, a transmission could shift from first to second to third, but not into fourth or higher ratios. Transmisi masih bisa upshift dan Pergeseran turun otomatis antara rasio tersisa: misalnya, dalam kisaran 3, transmisi bisa bergeser dari pertama kedua ketiga, tapi bukan ke rasio keempat atau lebih tinggi. Some transmissions will still upshift automatically into the higher ratio if the engine reaches its maximum permissible speed in the selected range [ citation needed ] . Beberapa transmisi masih akan upshift secara otomatis ke dalam rasio yang lebih tinggi jika mesin mencapai kecepatan maksimum yang diijinkan dalam kisaran yang dipilih
Manual controls Manual kontrol
Some transmissions have a mode in which the driver has full control of ratio changes (either by moving the selector, or through the use of buttons or paddles), completely overriding the automated function of the hydraulic controller. Beberapa transmisi memiliki modus di mana pengemudi memiliki kontrol penuh perubahan rasio (baik dengan memindahkan pemilih, atau melalui penggunaan tombol atau dayung), benar-benar mengesampingkan fungsi otomatis controller hidrolik. Such control is particularly useful in cornering, to avoid unwanted upshifts or downshifts that could compromise the vehicle's balance or traction. Kontrol tersebut sangat berguna dalam menikung, untuk menghindari upshifts yang tidak diinginkan atau downshifts yang dapat membahayakan keseimbangan kendaraan atau traksi. "Manumatic" shifters, first popularized by Porsche in the 1990s under the trade name Tiptronic , have become a popular option on sports cars and other performance vehicles. "Manumatic" shifter, pertama kali dipopulerkan oleh Porsche pada tahun 1990 di bawah nama dagang Tiptronic , telah menjadi pilihan populer di mobil sport dan kendaraan kinerja lainnya. With the near-universal prevalence of electronically controlled transmissions, they are comparatively simple and inexpensive, requiring only software changes, and the provision of the actual manual controls for the driver. Dengan prevalensi dekat-universal transmisi yang dikendalikan secara elektronik, mereka relatif sederhana dan murah, membutuhkan perubahan perangkat lunak saja, dan penyediaan kontrol manual sebenarnya untuk pengemudi. The amount of true manual control provided is highly variable: some systems will override the driver's selections under certain conditions, generally in the interest of preventing engine damage. Jumlah kontrol manual yang benar disediakan sangat bervariasi: beberapa sistem akan menimpa pilihan pengemudi dalam kondisi tertentu, umumnya dalam kepentingan mencegah kerusakan mesin. Since these gearboxes also have a throttle kickdown switch, it is impossible to fully exploit the engine power at low to medium engine speeds [ dubious ] [ citation needed ] .
Second gear takeoff
Some automatics, particularly those fitted to larger capacity or high torque engines, either when "2" is manually selected, or by engaging a winter mode, will start off in second gear instead of first, and then not shift into a higher gear until returned to "D." Also note that as with most American automatic transmissions, selecting "2" using the selection lever will not tell the transmission to be in only 2nd gear; rather, it will simply limit the transmission to 2nd gear after prolonging the duration of 1st gear through higher speeds than normal operation. The 2000-2002 Lincoln LS V8 (the five-speed automatic without manumatic capabilities, as opposed to the optional sport package w/ manu-matic 5-speed) started in 2nd gear during most starts both in winter and other seasons by selecting the "D5" transmission selection notch in the shiftgate (for fuel savings), whereas "D4" would always start in 1st gear. This is done to reduce torque multiplication when proceeding forward from a standstill in conditions where traction was limited—on snow- or ice-covered roads, for example.
Some automatic transmissions modified or designed specifically for drag racing may also incorporate a transmission brake, or "trans-brake," as part of a manual valve body. Activated by electrical solenoid control, a trans-brake simultaneously engages the first and reverse gears, locking the transmission and preventing the input shaft from turning. This allows the driver of the car to raise the engine RPM against the resistance of the torque converter, then launch the car by simply releasing the trans-brake switch.